Recep Tayyip Erdogan kembali memimpin Turki

Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur dalam membantu terciptanya perdamaian di Suriah. Pernyataan tersebut disampaikan Erdogan setelah dia dinyatakan menang pemilu presiden Turki, Minggu (24/6).

Erdogen berbicara di hadapan ribuan pendukungnya di Ankara seperti dikutip Reuters. Ia mengatakan tentara Turki akan melanjutkan untuk "membebaskan tanah Suriah".

Dia mengatakan jika tanah Suriah berhasil dibebaskan, 3,5 juta pengungsi Suriah di Turki akan pulang ke negara mereka dengan selamat.

Diketahui, sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Erdogan telah melancarkan kecamannya kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad yang dituduh membantai rakyatnya sendiri. Turki di bawah Erdogan merupakan satu dari banyak negara yang meminta Assad turun.

Di dalam konflik Suriah, Turki ada di kubu anti-Assad, terlibat untuk memberikan pelatihan perang bagi milisi oposisi.

Turki merupakan salah satu negara yang paling besar terkena dampak dari konflik Suriah. Pasalnya, Turki kini menjadi negara terbesar penampung pengungsi Suriah.

Erdogan beberapa tahun lalu mengatakan negaranya telah mengeluarkan kocek hingga USD 25 miliar untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.

Berdasarkan informasi, Erdogan memenangi pemilu Presiden Turki dengan total raihan 52,5 persen suara dalam penghitungan suara yang telah mencapai 99 persen. Sementara saingan utamanya yakni Muharrem Ince, dari Partai Rakyat Republik (CHP) memperoleh suara sebesar 31,7 persen suara.

Erdogan nantinya akan memimpin Turki dengan mengunakan sistem pemerintahan yang baru yang disepakati pada referendum April 2017. Sistem negara parlementer Turki akan berubah menjadi presidensial.

Komentar

Postingan Populer